Beranda » Digital Marketing » Cara Menghitung ROI dalam Marketing Campaign

Cara Menghitung ROI dalam Marketing Campaign

ROI Marketing Campaign

ROI dalam marketing campaign jadi ukuran seberapa efektif strategi pemasaran kamu dalam menghasilkan keuntungan dibandingkan biaya yang dikeluarkan. Dengan kata lain, ROI membantu kamu melihat apakah uang yang kamu investasikan untuk iklan benar-benar membawa hasil yang nyata.

Dalam dunia digital marketing, setiap kampanye pemasaran bisa punya tujuan berbeda termasuk meningkatkan penjualan, menaikkan traffic website, sampai membangun brand awareness. Kampanye seperti ini memerlukan biaya, dan ROI jadi cara untuk menilai apakah biaya itu sepadan dengan hasil yang kamu dapatkan.

Intinya: 
ROI mengukur efektivitas kampanye marketing dengan membandingkan keuntungan bersih terhadap total biaya pemasaran.

Komponen biaya meliputi iklan, tenaga kerja, tools, dan produksi konten; semuanya harus dihitung agar ROI akurat.

ROI ideal dalam digital marketing berkisar 20–100%, sedangkan ROI di atas 100% menandakan strategi sangat efisien; jangan keliru dengan ROAS yang hanya menghitung pendapatan kotor dari iklan.

Apa itu ROI dalam Marketing Campaign?

ROI (Return on Investment) dalam marketing campaign adalah rasio yang mengukur seberapa besar keuntungan bersih yang dihasilkan dari sebuah kampanye pemasaran dibandingkan biaya yang dikeluarkan. Dengan mengetahui angka ROI, kamu bisa tahu seberapa efektif strategi pemasaran kamu berjalan.

Baca juga :  Jasa Landing Page Terpercaya Untuk Website Bisnis

Misalnya, kamu mengeluarkan Rp5 juta untuk menjalankan iklan berbayar dan berhasil menghasilkan penjualan sebesar Rp10 juta. Maka ROI-nya adalah:

(10.000.000 – 5.000.000) / 5.000.000 x 100 = 100%

Artinya, setiap Rp1 yang kamu keluarkan menghasilkan Rp1 keuntungan tambahan.

Apa Saja yang Termasuk Cost dalam Marketing Campaign?

Banyak orang mengira biaya kampanye hanya mencakup uang untuk iklan, padahal jauh lebih luas dari itu. Semua sumber daya yang kamu keluarkan untuk menjalankan kampanye termasuk ke dalam investasi. Beberapa contohnya:

  • Biaya iklan berbayar (paid ads): seperti Google Ads, Meta Ads, atau TikTok Ads.
  • Tenaga kerja dan waktu: gaji tim marketing, desainer, copywriter, atau freelancer yang membantu.
  • Tools: biaya berlangganan tools seperti SEMrush, Canva, atau email marketing platform.
  • Produksi konten: pembuatan video, foto, dan copywriting yang digunakan dalam kampanye.

Memasukkan komponen-komponen investasi ini dalam penghitungan akan membantu kamu menghitung ROI dengan lebih akurat.

Kenapa Harus Menghitung ROI dalam Marketing Campaign?

Perhitungan ROI bisa membantumu mengambil keputusan yang lebih cerdas dalam pengembangan strategi marketing. Berikut alasan kenapa kamu harus melakukannya:

  1. Menilai efektivitas strategi pemasaran – Dengan menghitung ROI, kamu tahu apakah kampanye yang dijalankan benar-benar menghasilkan dampak positif terhadap penjualan atau tidak.
  2. Membandingkan performa antar kampanye – ROI membantu kamu membandingkan hasil dari berbagai jenis kampanye. Misalnya, mana yang lebih menguntungkan: email marketing atau iklan Facebook.
  3. Mengoptimalkan alokasi anggaran – Anggaran marketing terbatas, jadi kamu harus tahu saluran mana yang paling menghasilkan. ROI jadi panduan untuk mengarahkan dana ke strategi yang terbukti menguntungkan.
  4. Menunjukkan nilai strategi marketing di hadapan manajemen – ROI membantu tim marketing membuktikan hasil kerja mereka secara kuantitatif kepada pemangku kepentingan atau investor.
Baca juga :  ROI TikTok: Pengertian, Cara Menghitung dan Implementasi GMV Max

Bagaimana Cara Menghitung ROI dari Kampanye Marketing?

ROI menghitung keuntungan bersih dan mencakup semua biaya yang relevan.

ROI = (Pendapatan dari Kampanye – Total Biaya Kampanye)/Total Biaya Kampanye X 100%

Komponen dalam Perhitungan

Agar hasil ROI akurat, Anda perlu memasukkan semua biaya yang terkait dengan kampanye (Total Biaya Kampanye), seperti:

  1. Biaya Iklan (Ad Spend): Anggaran yang dihabiskan di platform seperti Google Ads, Facebook/Meta Ads, TikTok, dll.
  2. Biaya Sumber Daya Manusia: Gaji atau biaya freelancer yang terlibat dalam pembuatan, pengelolaan, dan pelaporan kampanye.
  3. Biaya Produksi: Biaya pembuatan aset (konten, video, gambar, desain landing page).
  4. Biaya Alat (Tools): Biaya langganan perangkat lunak pemasaran, CRM, atau alat analisis yang digunakan.
  5. Biaya Overhead Terkait: Beberapa bisnis juga memasukkan biaya pengiriman, biaya gudang, atau cost of goods sold (COGS) untuk mendapatkan angka keuntungan bersih yang lebih akurat.

Pentingnya ROI dalam Pemasaran

Mengukur ROI Marketing Campaign sangat penting karena beberapa alasan:

  • Menilai Profitabilitas: Memberikan gambaran yang jelas apakah kampanye Anda benar-benar menghasilkan keuntungan bersih bagi perusahaan, bukan sekadar penjualan yang banyak.
  • Alokasi Anggaran Strategis: Memungkinkan Anda mengidentifikasi saluran, strategi, atau jenis kampanye mana yang memberikan pengembalian keuntungan terbaik, sehingga Anda dapat mengalokasikan anggaran di masa depan dengan lebih bijak.
  • Pengambilan Keputusan Berbasis Data: Membantu manajemen dan stakeholder membuat keputusan yang rasional dan berdasarkan bukti data, bukan spekulasi.
  • Justifikasi Anggaran: Membantu tim pemasaran membenarkan pengeluaran mereka kepada manajemen dengan menunjukkan nilai finansial konkret yang telah dihasilkan.

Contoh Kasus Perhitungan ROI

Misalkan Anda menjalankan kampanye digital untuk menjual produk kaos dan ingin menghitung ROI kampanye tersebut.

1. Menentukan Pendapatan dari Kampanye

Kampanye berjalan selama 1 bulan dan menghasilkan:

  • Jumlah Kaos Terjual: 500 buah
  • Harga Jual per Kaos: Rp 150.000
Baca juga :  Perbedaan Copywriting dan Content Writing dalam Dunia Digital Marketing

Pendapatan Total dari Kampanye = 500 X Rp 150.000 = Rp 75.000.000


2. Menghitung Total Biaya Kampanye (Investasi)

Ini adalah langkah krusial di mana Anda harus memasukkan semua pengeluaran, bukan hanya biaya iklan:

Komponen BiayaJumlah (Rp)Keterangan
A. Biaya Iklan (Ad Spend)Rp 10.000.000Biaya yang dibayarkan ke platform (Meta Ads, Google Ads).
B. Harga Pokok Penjualan (COGS)Rp 25.000.000Biaya produksi/pembelian 500 kaos (500 X Rp 50.000).
C. Biaya Operasional TerkaitRp 5.000.000Gaji content creator dan ads manager yang terlibat.
D. Biaya Lain-lainRp 1.000.000Biaya software pemasaran dan tools analisis.
Total Biaya KampanyeRp 41.000.000(A + B + C + D)

3. Menghitung ROI

Kita gunakan rumus ROI:

ROI = (Pendapatan Total dari Kampanye – Total Biaya Kampanye) / Total Biaya Kampanye * 100%

ROI = (Rp 75.000.000 – Rp 41.000.000) / Rp 41.000.000 * 100%

ROI = Rp 34.000.000 / Rp 41.000.000 * 100%

ROI = 0,8292 * 100%

ROI = 82,92 %


Kesimpulan dari Hasil ROI

Dari perhitungan ini:

Karena hasil ROI adalah positif (82,92% ), kampanye ini dianggap menguntungkan dan layak untuk diteruskan atau ditingkatkan.

ROI sebesar 82,92% berarti bahwa untuk setiap Rp100 yang diinvestasikan dalam kampanye, Anda mendapatkan kembali modal tersebut ditambah dengan keuntungan bersih sebesar Rp82,92.

Berapa Persentase ROI yang Baik dalam Digital Marketing?

ROI yang dianggap baik dalam digital marketing biasanya berada di kisaran 20% hingga 100%, tergantung pada industri dan jenis kampanyenya. Artinya, jika kamu mengeluarkan Rp10 juta dan menghasilkan laba bersih antara Rp2 juta sampai Rp10 juta, itu sudah termasuk hasil yang sehat. ROI di atas 100% menunjukkan strategi yang efisien karena laba bersih melebihi biaya kampanye.

Jangan sampai tertukar antara ROI dan ROAS karena keduanya punya fungsi berbeda. ROI menghitung laba bersih dibandingkan total biaya kampanye, sehingga fokusnya pada keuntungan riil setelah semua pengeluaran diperhitungkan. Sementara, ROAS (Return on Ad Spend) hanya menghitung perbandingan antara pendapatan kotor dari iklan dan biaya iklan yang dikeluarkan. ROI dalam marketing campaign membantu kamu memahami efektivitas strategi pemasaran dan arah investasi yang kamu lakukan. Jika kamu ingin belajar lebih jauh soal strategi digital marketing, SEO, social media marketing, dan digital ads, kamu bisa mengunjungi Bengkel Konten.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *